Selasa, 10 April 2012

paedagogi adalah??

Bagi pendidik, istilah ini pasti sudah tidak asing lagi, dan ilmunya menjadi sebuah acuan dalam praktek mendidik anak. Jika dilihat dari segi istilah, pedagogik sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu paedos (anak) dan agogos (mengantar, membimbing, memimpin). Dari dua istilah diatas timbul istilah baru yaitu paedagogos dan pedagog, keduanya memiliki pengertian yang hampir serupa, yaitu sebutan untuk pelayan pada zaman Yunani kuno yang mengantarkan atau membimbing anak dari rumah ke sekolah setelah sampai di sekolah anak dilepas, dalam pengertian pedagog intinya adalah mengantarkan anak menuju pada kedewasaan.
Istilah lainnya yaitu Paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak, Pedagogi yang merupakan praktek pendidikan anak dan kemudian muncullah istilah Pedagogik yang berarti ilmu mendidik anak.

Lalu apa yang menjadi kesalahpahaman istilah Pedagogi?

Kadang sebagian orang mengartikan bahwa pedagogik merupakan ilmu pendidikan, pemaknaan ini tidak berarti salah namun juga tidak sepenuhnya benar, mengapa? Karena jika ditinjau dari makna pendidikan secara luas maka Pendidikan adalah hidup. Lebih tepatnya segala pengalaman di berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu.

Dari pengertian diatas maka bisa dipahami ada beberapa tingkatan dalam pendidikan, sehingga menimbulkan cabang ilmu pendidikan yang dikembangkan para ahli yaitu pendidikan pada anak yang disebut Pedagogik, ilmu pendidikan bagi orang dewasa yang disebut Andragogi serta pendidikan bagi ilmu pendidikan manula yang disebut Gerogogi.

Jelaslah bahwa Pedagogik terbatas pada ilmu pendidikan anak atau ilmu mendidik anak. Maka timbul pertanyaan lain, kapankah seorang anak masuk dalam kawasan pedagogik? Menurut M.J. Langeveld, pendidikan baru terjadi ketika anak telah mengenal kewibawaan, syaratnya yaitu terlihat pada kemampuan anak memahami bahasa, karena sebelum itu dalam pedagogik anak tidak disebut telah dididik yang ada adalah pembiasaan. Sedang batas atasnya yaitu ketika anak telah mencapai kedewasaan atau bisa disebut orang dewasa.

Jadi, pengertian bahwa pedagogik adalah ilmu pendidikan berarti benar dalam pengertian pendidikan pedagogik, namun berarti salah jika mengacu pada makna pendidikan secara luas.
Kemudian, mengapa Pedagogik diperlukan? Padahal pedagogik yang merupakan rangakaian teori kadang berlainan dengan praktek di lapangan? Ada dua alasan yang melandasinya, yaitu bahwa pedagogik sebagai suatu sistem pengetahuan tentang pendidikan anak diperlukan, karena akan menjadi dasar bagi praktek mendidik anak. Selain itu bahwa pedagogik akan menjadi standar atau kriteria keberhasilan praktek pendidikan anak. Kedua, manusia memiliki motif untuk mempertanggungjawabkan pendidikan bagi anak-anaknya, karena itu agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, praktek pendidikan anak memerlukan pedagogik sebagai landasannya agar tidak jadi sembarangan.

Untuk meyakinkan lebih jauh, pedagogik secara jelas memiliki kegunaan diantaranya bagi pendidik untuk memahami fenomena pendidikan secara sistematis, memberikan petunjuk tentang yang seharusnya dilaksanakan dalam mendidik, menghindari kesalahan-kesalahan dalam praktek mendidik anak juga untuk ajang untuk mengenal diri sendiri dan melakukan koreksi demi perbaikan bagi diri sendiri.

Pedagogik perlu dipelajari bahkan jika bisa untuk setiap orang, tanpa terbatas pada identitas sebagai calon guru. Karena sebenarnya kita semua akan atau mungkin anda yang telah memiliki keluarga telah menjadi seorang pendidik. Saya menyadari dan mengetahui pada dasarnya manusia mempunyai naluri untuk mendidik tanpa mempelajari teori, buktinya banyak orang tua berhasil mendidik anak mereka sampai kesuksesan, tanpa mempelajari pedagogik, namun teoripun lahir dari praktek di lapangan.

Lalu apakah dengan mempelajari pedagogik dan mempraktekannya dapat mendidik anak sehingga anak dapat mencapai kesuksesan? Jawabannya adalah bisa, karena tujuan pedagogik adalah memanusiakan manusia, menjadikan seseorang dewasa demi kebahagiaan dalam menjalani kehidupan. Kesuksesan ini jangan terus dikurung dalam artian pada kemapanan materi dari pandangan kita sebagai seorang pendidik sejati, tapi hakikatnya adalah menjadikan kesuksesan itu sebagai keberhasilan dalam menanamkan pada diri seseorang kebahagiaan dalam menjalani hidup dengan mengaplikasikan seperti misalnya mematuhi norma-norma yang ada pada masyarakat. Intinya, menjadikan seseorang menjalani hidup dengan bahagia.

Ujian Tengah Semester 2011/2012

Paedagogi Praktis

                  Mhd. Fadli Sembiring (10-006)
                  Reza Yoga Pratama (10-027)
                  Rocky Sihite (10-124)
                  


      Paedagogi Praktis merupakan ilmu paedagogi yang diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan pada teori-teori Paedagogi. Paedagogi Praktis digunakan agar peserta didik dan pendidik bisa menerapkan dengan baik teori paedagogi, sehingga apa yang menjadi tujuan paedagogi bisa terlaksana. Bagaimana pengaplikasiaannya?

     Dalam kehidupan sekarang, penerapan ilmu paedagogi sudah banyak diterapkan, tetapi masih belum sempurna. Banyak orang beranggapan bahwa ilmu itu sekedar menyampaikan isi otak pengajar kepada peserta didik, tanpa memperhatikan seni mengajar. Sehingga banyak orang merasa seni mengajar itu tidak penting dalam dunia pendidikan. Hal inilah yang menjadi salah satu penghambat perkembangan paedagogi. 
      Faktanya banyak sekolah sekarang tidak menggunakan seni tersebut. Guru tidak peduli tentang cara komunikasi kepada siswa. Guru sekarang membiarkan anak didik bebas melakukan apa saja, sehingga guru-guru sekarang sekedar menjalankan kewajiban profesi tanpa ada makna mendidik di dalamnya. Kebalikannya, peserta didik juga tidak menerapkan paedagogi praktis. Contoh, berdasarkan pengalaman salah satu anggota kelompok, di sekolah SMA tempat dia menuntut ilmu, banyak anak yang memilih kabur dari sekolah daripada belajar. Hal ini menjadi bukti bahwa penerapan prinsip telah gagal dalam sekolah tersebut.
       Kesimpulannya, pada dasarnya prisnsip paedagogi itu diciptakan baik adanya, hanya saja pengaplikasiaannya yang belum sempurna. Jadi, untuk menghilangkan hambatan itu, diperlukan landasan kuat yang akan mendukung perkembangan ilmu paedagogi tersebut.                

Senin, 23 Mei 2011

AUTISM

Anak Autis

Memiliki anak yg menderita autis memang berat. Anak penderita autis seperti seorang yg kerasukan setan. Selain tidak mampu bersosialisasi, penderita tidak dapat mengendalikan emosinya. Kadang tertawa terbahak, kadang marah tak terkendali. Dia sendiri tdk mampu mengendalikan dirinya sendiri & memiliki gerakan2 aneh yg selalu diulang2. Selain itu dia punya ritual sendiri yg harus dilakukannya pada saat2 atau kondisi tertentu.

Penelitian yg intensive di dunia medis pun dilakukan oleh para ahli. Dimulai dari hipotesis sederhana sampai ke penelitian klinis lanjutan. Dan setelah banyak membaca & mengamati, saya sebagai orang awam yg sederhana ini dapat menarik kesimpulan sementara, yaitu:
  1. Autis bukan karena keluarga (terutama ibu yg paling sering dituduh) yg tdk dapat mendidik penderita. Anak autis tidak memiliki minat bersosialisasi, dia seolah hidup didunianya sendiri. Dia tidak peduli dgn orang lain. Orang lain (biasanya ibunya) yg dekat dengannya hanya dianggap sebagai penyedia kebutuhan hidupnya. (Baca: Teory of Mind, yg ditulis oleh seorang autis).
  2. Jarang sekali anak autis yg benar2 diakibatkan oleh faktor genetis. Alergi memang bisa saja diturunkan, tapi alergi turunan tidak berkembang menjadi autoimun seperti pada penderita autis.
  3. Terjadi kegagalan pertumbuhan otak yg diakibatkan oleh keracunan logam berat seperti mercury yg banyak terdapat dalam vaksin imunisasi atau pada makanan yg dikonsumsi ibu yg sedang hamil, misalnya ikan dengan kandungan logam berat yg tinggi.
  4. Terjadi kegagalan pertumbuhan otak karena nutrisi yg diperlukan dalam pertumbuhan otak tidak dapat diserap oleh tubuh, ini terjadi karena adanya jamur dalam lambungnya.
  5. Terjadi autoimun pada tubuh penderita yg merugikan perkembangan tubuhnya sendiri karena zat2 yg bermanfaat justru dihancurkan oleh tubuhnya sendiri. Imun adalah kekebalan tubuh terhadap virus/bakteri pembawa penyakit. Sedangkan autoimun adalah kekebalan yg dikembangkan oleh tubuh penderita sendiri yg justru kebal terhadap zat2 penting dalam tubuh & menghancurkannya.
  6. Akhirnya tubuh penderita menjadi alergi terhadap banyak zat yg sebenarnya sangat diperlukan dalam perkembangan tubuhnya. Dan penderita harus diet ekstra ketat dengan pola makan yg dirotasi setiap minggu. Soalnya jika terlalu sering & lama makan sesuatu bisa menjadikan penderita alergi terhadap sesuatu itu.
  7. Autis memiliki spektrum yg lebar. Dari yg autis ringan sampai yg terberat. Termasuk di dalamnya adalah hyper-active, attention disorder, dll.
  8. Kebanyakan anak autis adalah laki-laki karena tidak adanya hormon estrogen yg dapat menetralisir autismenya. Sedang hormon testoteronnya justru memperparah keadaannya. Sedikit sekali penderitanya perempuan karena memiliki hormon estrogen yg dapat memperbaikinya.
Memang berat & sangat sulit menangani anak penderita autis yg seperti kerasukan setan ini. Perlu beberapa hal yg perlu diketahui, dipahami & dilakukan, yaitu:
  1. Anak autis tidak gila & tidak kerasukan setan. Penanganan harus dilakukan secara medis & teratur.
  2. Penderita autis sebagian dapat sembuh dengan beberapa kondisi, yaitu: ditangani & terapi sejak dini; masih dalam spektrum ringan; mengeluarkan racun atau logam berat dalam tubuh penderita (detoxinasi).
  3. Perlu pemahaman & pengetahuan tentang autis & ditunjang oleh kesabaran & rasa kasih sayang dalam keluarga penderita. Terutama bagi suami-istri karena banyak kasus anak autis menjadi penyebab hancurnya rumah tangga.
  4. Dewasa ini penelitian yg berkesinambungan telah mencapai perkembangan yg luar biasa. Semakin besar harapan sembuh bagi penderita.
  5. Terapi harus dilakukan terus menerus tidak terputus walau pun tingkat perkembangan perbaikan kondisi penderita dirasa tidak ada.
  6. Diet harus terus dilakukan secara ketat, terus-menerus & sangat disiplin. Perbaikan kondisi penderita karena diet berlangsung sangat lambat, tetapi pelanggaran diet dapat menghancurkan semuanya dalam waktu yg sangat cepat.
Siapa yg tidak ingin anak autisnya dapat hidup mandiri, dapat berkarya & berprestasi baik serta dapat diterima di masyarakat? Kunci terpenting adalah dengan terus berdoa kepada Tuhan agar anak dapat diberi kesembuhan & keluarga diberi kemampuan, kekuatan, kesabaran serta ketabahan dalam membesarkan & mendampingi si anak penderita autis. Juga agar diberi jalan terbaik dalam kehidupan ini agar dapat membantu & mendukung proses perbaikan perkembangan penderita.

autism

Macam-macam Autisme       

Autisme hanya ada satu macam, yaitu yang disebut
Autisme Infantil.
Namun demikian gejalanya sangat bervariatif, karena
itu disebut Autism Spectrum Disorder.
Kalau gejalanya telah terdeteksi dini, dan mendapat
penanganan yang baik, banyak anak autistik yang
kembali kejalur perkembangan yang norma

Ciri-ciri autisme

Ciri autisme selalu ada dalam gangguan perkembangan
yang menyangkut ;
1. komunikasi (sulit bicara, tak bisa komunikasi
dengan cara verbal maupun non-verbal)
2. sosialisasi : anak tidak bisa sosialisasi dengan
teman sebaya
3. perilakunya aneh, sangat asik sendiri, se-olah2
hidup dalam dunia sendiri.

Rabu, 18 Mei 2011

KEPROFESIONALAN GURU BERIJAZAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Nama Kelompok :
Junika Minda Pratiwi (10-038)
Fatimah Lubis (10-050)
Rocky Sihite (10-124)

PERENCANAAN
PENDAHULUAN
        Menjadi profesional, berarti menjadi ahli dalam bidangnya. Dan seorang ahli, tentunya berkualitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Akan tetapi tidak semua Ahli dapat menjadi berkualitas. Karena menjadi berkualitas bukan hanya persoalan ahli, tetapi juga menyangkut persoalan integritas dan personaliti Dan kata profesional bukan hanya kata baku yang diperuntukkan bagi mereka yang kerja dikantoran. Bekerja di dalam ruang berAC, memakai kemeja, jas mahal, celana bahan bagi laki-lakinya, atau memakai blazer, rok mini, berkutat dengan orang-orang penting yang biasa disebut dengan istilah “meeting”. Tidak! kata professional berlaku untuk setiap profesi. Termasuk guru. Guru harus memiliki keahlian tertentu dan distandarkan secara kode keprofesian. Bila ia tak punya keahlian menjadi guru maka tidak dapat disebut sebagai guru. Oleh karnanya tidak semua orang bisa menjadi guru. Namun, pada kenyataannya banyak ditemui bahwa pilihan profesi guru sebagai pilihan profesi terakhir. Profesi ini dirasa kurang bonafide, dekat dengan status sosial menengah ke bawah, bergaji kecil, tidak sejahtera, dan hidup dibawah garis kemiskinan. Bahkan ada guru yang diambil dengan asal comot. Yang penting ada yang mengajar. Padahal guru adalah operator kurikulum pendidikan. Pengentas kebodohan Ia merupakan mata rantai dan pilar peradan sekaligus benang merah kemajuan suatu masyarakat dan motor penggerak peradaban suatu bangsa. Dapat dibayangkan bila profesi ini ditujukan bagi mereka yang tidak profesional dan menjadikan profesi ini sebagai pilihan terakhir. Apa yang akan terjadi??         
Guru, salah satu profesi yang sangat dibutuhkan didunia pendidikan indonesia. Dalam arti lainnya guru adalah profesi yang dilakoni seseorang dalam bidang ajar-mengajar. Dalam menjalani profesinya, guru sering dipertanyakan keprofesionalannya dalam mengajar atau mendidik siswanya. Dan hal tersebutlah yang sering menjadi masalah atau kontroversi bagi masa depan anak didik guru tersebut. Dan disini sekolah sangatlah berperan dalam memilih dan mendapat guru profesional. Jika kebanyakan anak didik dalam sekolah tersebut kurang berhasil atau kurang kompeten, maka yang disalahkan adalah sekolah tersebut, yang nantinya akan merusak nama sekolah tersebut namun tidak dengan gurunya, dan jika sebaliknya, kebanyakan anak didik dalam sekolah tersebut berhasil, maka sekolahlah yang namanya atau identitynya yang akan melambung dan gurunya juga akan ikut serta.        
Guru profesional adalah guru yang baik, yang dalam arti adalah guru yang membuat kamu berfikir (Nikola-lisa dan Burnaford, 1994). Dan pendapat lain mengatakan, guru profesional adalah guru yang meramu kualitas dan integritasnya. Mereka tidak hanya memberikan pembelajaran bagi anak  didiknya tapi mereka juga harus menambah pembelajaran bagi mereka sendiri karena jaman terus berubah. Ia harus terus meningkatkan kemampuan serta keterampilannya dalam berbagai bidang. Guru profesional menguasai materi pelajaran dan keahlian atau ketrampilan mengajar yang baik dan memiliki tanggung jawab atas keberhasilan anak didiknya. Guru profesional mencakup guru efektif dalam dirinya. Dalam mengajar efektif, guru harus memiliki pengetahuan dan keahlian profesional, seperti guru harus memiki penguasaan materi pengajaran, strategi pengajaran, penetapan tujuan dan keahlian perencanaan intruksional, keahlian motivasional, keahlian komunikasi, dan juga keahlian memanajemen kelas.

LANDASAN TEORI
       Menurut teori Diez, seorang guru yang efektif adalah seseorang yang mampu menguasai materi pelajaran dan memiliki keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif mempunya strategi tersendiri untuk mendukung tujuan pendidikan dan managemen kelas. Dalam penguasaan materi pelajaran, para siswa lebih cenderung memilih guru yang menguasai bahan pembelajaran atau dengan kata lain guru yang efektif daripada guru yang hanya memiliki pengetahuan yang minim. Guru yang profesional juga harus memiliki strategi dalam pengajarannya.
       Prinsip konstruktivisme adalah roda dari filsafat pendidikan (William James dan John Deney). Konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan individu secara aktif membangun penalaran dan pengetahuan. Selain memiliki strategi, guru profesional juga harus mempunyai penetapan tujuan dan keahlian perencanaan konstruksional, keahlian managemen kelas seperti mampu menjaga kelas, tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas.
       Keahlian konstruksioanal dan keahlian komunikasi menjadi salah satu kebutuhan guru profesional. Guru yang efektif juga punya strategi yang baik untuk memotivasi siswa agar mau belajar (Boekaerts, Pintrich dan Zerdner, 2000).

TUJUAN
 Untuk mengetahui bagaimana cara seorang guru profesional mengajar 
Untuk mengetahui bagaimana cara komunikasi yang baik antara guru dan murid  
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pelajaran  
Melihat keefektifitasab guru dalam mengajar 
ALAT DAN BAHAN 
Kamera  
Laptop  
Alat Tulis  
Kuisioner
  
ANALISIS DATA
       Data yang diperoleh berdasarkan pendekatan dalam teori Diez yang terdiri atas 20 soal. Data ini dioleh berdasarkan jumlah siswa yang paling banyak memilih soal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulan.

OBJEK ATAU SUBJEK
Lokasi penelitian dilakukan di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di kota medan.Komunitas Penelitian adalah  seorang guru di SMA M. Sumber data yang dijangkau adalah 25 siswa SMA kelas X di SMA M tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan cara pemberian kuisioner (angket) pada ke 25 anak SMA kelas X. Alat yang digunakan untuk pengambilan dan pengumpulan data berupa kuisioner (angket)
   JADWAL PELAKSANAAN
No.
Kegiatan
Maret
April
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pemilihan tema


X







2. Membuat konsep penelitian



X






3. Izin ke sekolah




X





4. Persiapan penelitian






X



5. Meminta surat izin dari kampus







X


6. Mengantar surat izin ke sekolah







X


7. Penelitian







x


Keterangan :
30 maret 2011 : Pemilihan tema
6 april 2011 : membuat konsep penelitian
14 April 2011 : izin ke sekolah
27 April 2011 : persiapan penelitian
4 Mei 2011 : meminta serat izin dari kampus
5 Mei 2011 : mengantar surat izin ke sekolah
7 Mei 2011 : penelitian

KALKULASI BIAYA
  • Pengeluaran dana
No.
Pengeluaran
Harga
satuan
Banyak
Biaya
1. Fotocopy kuisioner Rp     100,00 25 Rp    2.500,00
2. Kue Rp  2.000,00 30 Rp  60.000,00
3. Dokumentasi Rp  8.000,00 1 Rp    8.000,00
4. Konsumsi Rp  1.500,00 3 Rp    4.500,00



Jumlah Rp  75.000,00
  • Pemasukan dana
Subsidi dari tiap anggota @ Rp. 25.000,00 = 3 x Rp 25.000,00



PELAKSANAAN
       Penelitian dilaksanakan pada tanggal Mei 2011. Kelompok berangkat dari rumah masing-masing pukul 07.30 WIB. Lalu berkumpul di rumah salah seorang teman, kemudian berangkat bersama pada pukul 08.00 WIB menuju lokasi penelitian yaitu di SMA M. Dan tiba di sana Pada pukul 09.00 WIB. Setibanya di lokasi penelitian, kelompok melihat kembali alat-alat yang akan dibawa. Lalu masuk ke lokasi penelitian dan menemui guru BP. Setelah melapor kepada guru BP, kemudian kami menunggu sesaat karena pada saat itu pelajaran telah dimulai sehingga kami tidak bisa masuk ke kelas. Pada pukul 10.30 WIB setelah pergantian pelajaran barulah kami di perbolehkan masuk.
       Pada saat itu, wali kelas X unggulan yang kebetulan mengajar pada jam itu memberi sedikit penjelasan mengenai penelitian ini. Kemudian kelompok diperbolehkan masuk dan kelompok pun memperkenalkan diri. Setelah itu kelompok diizinkan untuk mengikuti proses belajar mengajar. Saat pelajaran usai, kelompok kemudian maju ke depan dan meminta waktu sedikit pada para siswa. Lalu  salah seorang anggota kelompok menjelaskan prosedur penelitian dan yang lainnya membagikan kuisioner kepada masing-masing siswa dan seorang lagi mengambil foto untuk dokumentasi. Setelah prosedur usai dijelaskan, para siswa pun dipersilahkan untuk mengisi kuisioner. kurang lebih sepuluh menit kemudian para siswa telah selesai mengisi kuisioner lalu kelompok membagikan snack kepada masing-masing siswa. Kemudian kelompok pun mengucapkan terima kasih kepada para siswa karena telah bersedia mengisi kuisioner.
       Setelah penelitian selesai dan kebetulan pada saat itu waktu pulang sekolah. Sehingga sebelum kelompok meninggalkan kelas, para siswa memberikan persembahan berupa drama musikal kepada kami. Setelah usai, kelompok pun keluar kelas dan kembali ke ruang BP untuk mengucapkan terima kasih kepada guru tersebut. Lalu kelompok pun berfoto dengan guru tersebut. Terakhir, kelompok pun mengabadikan beberapa foto di sekitar SMA M. 

LAPORAN DAN EVALUASI
  • LAPORAN
       Data diperoleh melalui 25 sampel siswa :
  • Dalam pelajaran tertentu, siswa kurang nyaman dan semangat dalam proses belajar mengajar
  • Kurang adanya komunikasi yang baik antata guru dan siswa
  • Guru cukup memiliki wawasan yang luas dan mampu menguasai materi yang disampaikan
  • Metode pengajaran yang disampaikan tidak begitu berbelit-belit
  • Semua siswa setuju, bahwa guru yang professional harus berijazah
  • Semua siswa  setuju bahwa pengulangan materi dan pemberian tugas sangat membantu siswa dalam memahami pelajaran yang dibawakan guru tersebut.
  • Hamper seluruh siswa setuju dengan metode pengajaran yang diberikan guru kepada siswanya
Dari data tersebut diperoleh bahwa sebagian siswa SMA tersebut menganggap cara pengajaran yang diberikan guru cukup efektif dan profesional.

  • EVALUASI
Tugas mini proyek ini telah diberikan pada bulan Februari dan seharusnya sesegera mungkin dilaksanakan. Namun karena adanya beberapa kendala seperti banyaknya tugas lain dari mata kuliah yang lain, UTS dan juga kurangnya waktu komunikasi antar para anggota kelompok, maka akhirnya pengerjaan tugas mini proyek ini baru terealisasikan pada bulan April.
Kendala lainnya adalah kurang matangnya perencanaan yang kelompok lakukan sehingga kelompok cukup kesulitan. Tapi dengan kerja sama akhirnya pelaksanaan penelitian dapat terlaksana juga. Kemudian terjadi kesalahan jadwal mata pelajaran yang ada di di ruang BP dengan roster yang ada di bagian piket, sehingga kami pun mengalami keterlambatan masuk ke kelas. Dan akhirnya kami harus menunggu beberapa saat sebelum diizinkan untuk masuk ke kelas.
Saat pengisian kuisioner para siswa cukup antusias dalam menjawab, walaupun ada beberapa siswa yang terlihat bingung. Namun akhirnya siswa tersebut mampu menjawab juga setelah diberikan keterangan kepada salah seorang kelompok. Dan pada saat pemberian reward, sampel pun cukup senang menerimanya.
Walaupun adanya beberapa kendala dalam penelitian ini, tapi secara keseluruhan penelitian dapat berjalan dengan lancer. Dan juga masih adanya kekurangan di mana-mana, seperti penarikan kesimpulan yang mungkin kurang akurat.
TESTIMONI
pengerjaan proyek mini ini sangat mengurus waktu dan tenaga kami. Mungkin ini terjadi karena kami telat mengerjakannya, sehingga kelompok mengerjakannya menjadi terburu-buru.  Walaupun cukup melelahkan tapi kelompok cukup puas dengan hasil yang diperoleh. Selain itu, dengan adanya tugas proyek mini ini kelompok jadi mendapatkan pelajaran baru yang bermanfaat nantinya pada saat kami melakukan penelitian berikutnya"
  • Junika : mengerjakan tugas proyek mini ini cukup melelahkan namun hasilnya cukup memuaskan walaupun ada beberapa kendala.
  • Fatimah : dengan adanya tugas proyek mini ini dapat menambah keakraban antar anggota kelompok walaupun ada sedikit perbedaan pendapat.
  • Rocky : pengerjaan proyek mini ini cukup melelahkan dan membuat pusing, apalagi saat penghitungan kuisioner.

      LAMPIRAN 

      Kuisioner
Nama                    :
Jenis kelamin          :
Kelas                     :
Mata Pelajaran      :
Berilah tanda contreng (√) pada pertanyaan di bawah ini!
Contoh :
No.
Pertanyaan
Setuju
Tidak Setuju
1.
Guru memotivasi siswa dalam belajar

Soal Kuisioner Psikologi Pendidikan
No.
Pertanyaan
Setuju
Tidak setuju
1.
Guru mampu menguasai mata pelajaran yang sedang dibawakan


2.
Guru memiliki pengetahuan dasar dari materi yang disampaikan


3.
Guru mampu mengaitkan sebuah gagasan dari satu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya


4.
Guru memiliki pengetahuan yang luas mengenai mata pelajaran yang dibawakannya


5.
Guru mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan para siswa


6.
Guru bersedia mengulang materi yang belum dipahami siswa


7.
Strategi pengajaran yang disampaikan guru cukup efektif


8.
Saya merasa nyaman dan semangat saat pelajaran ini sedang berlangsung


9.
Tugas-tugas yang diberikan sangat membantu dalam menguasai materi pelajaran


10.
Guru yang preofesional harus berijazah


11.
Metode pengajaran yang disampaikan tidak berbelit-belit


12.
Adanya komunikasi yang baik antara guru dan murid


13.
Guru mampu memakai media pembelajaran (papan tulis, proyektor, dll) yang disediakan dengan baik


14.
Saya cepat menangkap materi yang disampaikan


15.
Guru mampu membuat suasana yang nyaman dan kondusif


16.
Guru mampu mengontrol kelas


17.
Guru mampu membuat para siswa untuk aktif dalam belajar


18.
Penjelasan dari guru mudah dipahami dan dicerna oleh siswa


19.
Guru membimbing siswa untuk berpikir kritis


20.
Guru bersikap adil kepada setiap siswa didiiknya


Daftar Pustaka :