Senin, 16 Mei 2011

4 faktor utama intelegensi

  1. Intellectual Quotient; Penelitian-penelitian berkala menunjukan bahwa skor IQ seseorang mungkin sangat beragam dalam seluruh jenjang kehidupannya, dan nilai IQ, sebagai peramal kesuksesan di sekolah sangatlah dilebih-lebihkan. IQ hanya dapat mengukur kurang lebih 30% variasi penampilan akademis seorang siswa.  Lebih dari setengahnya masih tetap tidak terjelaskan.  Selain dari itu, berbagai penelitian membuktikan bahwa kesuksesan di sekolah adalah alat ukur yang sangat lemah terhadap kesuksesan kehidupan selanjutnya. Penelitian terbaru juga menunjukan; kemampuan nalar–salah satu aspek inteligensi yang diukur dalam test IQ–dapat diajarkan untuk menolong siswa agar lebih baik di sekolah.  Sebagai contoh, program-program pelatihan anak pra sekolah telah membantu meningkatkan kemampuan belajar anak-anak terlantar.  Psikolog Arthur dan Linda Shaw Whimbey menegaskan, tiap orang sehat mampu mempelajari kemampuan-kemampuan berpikir abstrak.
  2. Kreativitas; Skor IQ,  yang merefleksikan kemampuan menjawab dengan satu jawaban yang tepat melalui langkah-langkah logis, hanya mengukur kurang lebih setengah lusin variabel kemampuan mental.  :  “Test Kreativitas”, yang mencakup kemampuan beradaptasi dalam menemukan berbagai pemecahan terhadap suatu masalah, bisa jadi dapat mengukur satu lusin lebih.  Diantara keduanya, kurang lebih hanya satu perenam kemampuan khusus yang diyakini termasuk dalam aspek inteligensi yang tereksplorasi.  Kreativitas adalah aspek lain dari inteligensi, test ini saja hampir sama sempitnya dengan test IQ.
  3. Kepribadian; Individu-individu unggul dalam beberapa kegiatan intelektual karena kepintaran semata, juga biasanya unggul karena dorongan kepribadian mereka.  Dulu, definisi sempit mengenai inteligensi biasanya tidak mencakup aspek kepribadian.  Sekarang, para ilmuwan yang meneliti orang-orang yang telah memperlihatkan keberhasilan inteligensi mereka yang luar biasa, menemukan bahwa mereka dalam kepribadiannya berbeda dengan orang biasa. Disamping rasa ingin tahu, persisten dan kapasitas untuk kritis terhadap diri sendiri.  Orang yang mempunyai kreativitas tinggi biasanya juga menunjukan jiwa keterbukaan, independen, imajinatif serta penuh rasa humor.
  4. Struktur Otak dan Unsur Kimiawi; Perkembangan dalam pengetahuan fisiologi otak mungkin dapat membantu kita memahami beberapa diantara lusinan kemampuan intelektual lain kita yang tidak terukur oleh test IQ, kepribadian, atau test kreativitas.  Sebagai contoh, perhatian–yang begitu mendasar dalam mengarahkan usaha intelek–kebanyakan dibangun oleh bagian-bagian otak yang lebih primitif yang juga mengontrol emosi.  Dan hubungan antara keterlibatan emosional pada subyek dengan kemampuannya untuk memahami, muncul menjadi sistem ganjaran (reward system) kimiawi yang terletak pada otak, dimana emosi memberi ganjaran kepada “pusat perhatian” atas pekerjaan yang telah dilakukannya dengan baik–dengan menciptakan rasa puas dan nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar